17 August, 2012

Kita dibohongi oleh kemerdekaan..,

Hari ini tepat 17 agustus, seperti yang diceritakan kepada kita tentang proklamasi kemerdekaan. Dan seperti halnya hari ini, pada saat itu pula kemerdekaan tahun 1945 terjadi pada saat bulan ramadhan. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah benar kita telah merdeka?
Cerita kemerdekaan ini ditandai dengan berkibarnya bendera merah putih, sebagai bendera bangsa, bendera negara Indonesia. Yang dilukiskan atas dasar perjuangan berdarah-darah melawan para penjajah. Dan inilah yang harus kita dengar pada saat kita kecil di setiap sekolah-sekolah.
Jika kita berbicara kemerdekaan ini erat kaitannya dengan sebuah kebebasan dari penjajahan atau imperialisme serta dapat dipenuhinya hak-hak setiap warga negara. Sehingga sangat jelas sekali dengan konteks demikian maka indonesia saat ini tidak bisa dikatakan sebagai negara merdeka.
Coba kita buka mata kita, maka kita akan melihat bagaimana indonesia ini terjajah mungkin bukan dalam aspek fisik namun secara tidak langsung mereka telah menghancurkan fisik juga. Dengan penjajahan dalam ekonomi, kita bisa melihat Sumber Daya Alam kita dikeruk habis-habisan oleh asing bukan untuk kita tapi untuk mereka, bagaimana setiap kebijakan penguasa harus sesuai dengan keinginan pengusaha atau para kapitalis yang memiliki kendali atas negara ini. Sekali lagi kita belum merdeka.
Coba kita buka telinga kita, maka kita akan mendengar jeritan kelaparan, atas kemiskinan yang dari hari ke hari semakin bertambah. Seakan dikembangbiakkan oleh pemerintah. Dalam sistem kapitalis saat ini tentunya kesenjangan sosial di tataran masyarakat ini akan semakin tinggi. Yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin miskin. Ini tidak bisa dikatakan rakyat telah merdeka.
Kita sebagai seorang muslim, harusnya paham dan meyakini bahwa hakikat kemerdekaan adalah kondisi dimana kita bisa melaksanakan perintah Allah/ Syariat Allah secara total dan menyeluruh. Karena hanya dengan itulah kita bisa menjadi orang yang merdeka, tidak terbebani oleh sesuatu yang menjauhkan dari kewajiban kita. Ketika seorang muslim memiliki hak dan kewajibannya sebagai seorang yang beragama islam, maka jika ada yang menjauhkan dari hak serta kewajiban itu, kita belum merdeka.
Kesimpulannya adalah bahwa kita telah dibohongi oleh mereka tentang kemerdekaan, kita di bodohi oleh kemerdekaan versi mereka, kemerdekaan yang tunduk patuh kepada mereka. Dan tidak ada pilihan lagi selain merubah kondisi ini, kemerdekaan palsu ini dengan kemerdekaan sesungguhnya yaitu terlaksananya apa yang menjadi hak serta kewajiban kita yakni tegaknya syariat islam.

0 komentar:

Post a Comment

terima